Ajeng Sri Novia (1123070003)
5MKS A
Dosen : Iman
Sulaeman,MM
Tugas POB
KEPEMIMPINAN
I.
PENDAHULUAN
Kepemimpinan
merupakan tema yang populer, yang tidak saja dibicarakan dan diteliti oleh para
sarjana ilmu-ilmu sosial, ilmu perilaku, tapi yang dibicarakan pula oleh
masyarakat pada umumnya. Meskipun telah banyak teori kepemimpinan yang
dikembangkan, belum ada satu teori pun yang dirasakan paling sempurna.
Stogdill
(1974) menyatakan bahwa jumlah macam batasan tentang kepemimpinan dapat
dikatakan sama dengan jumlah orang yang telah mencoba membuat batasan tentang
pengertian tersebut. Kepemimpinan merupakan sesuatu yang penting bagi manajer.
Para manajer merupakan pemimpin (dalam organisasi mereka), sebaliknya pemimpin
tidak perlu menjadi manajer. Kepemimpinan lebih berhubungan dengan efektivitas,
sadangkan manajemeni lebih berhubungan dengan efisiensi.
Dalam
kepemimpinan terdapat hubungan antar manusia yaitu hubungan mempengaruhi (dari
pemimpin), dan hubungan kepatuhan-kepatuhan para pengikut/ bawahan karena
dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. Para pengikut terkena pengaruh kekuatan
dari pemimpinya, dan bangkitlah secara spontan rasa ketaatan kepada pemimpin.
Pemimpin ada dua yaitu pemimpin formal, yaitu orang yang oleh organisasi
ditunjuk sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku
suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban yang
berkaitan denganya untuk mencapai sasaran organisasi. Pemimpin informal, yaitu
orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai pemimpin; namun karena
ia memiliki sejumlah kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang
mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat.
II.
RUMUSAN
MASALAH
1. Definisi
kepemimpinan
2. Apa
saja teori kepemimpinan?
3. Apa
fungsi kepemimpinan dalam organisasi?
III.
PEMBAHASAN
1. Definisi kepemimpinan
Definisi
tentang kepemimpinan bervariasi sebanyak orang yang mencoba mendefinisikan
konsep kepemimpinan. Definisi kepemimpinan secara luas adalah meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Selain itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para
pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran,
memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja
sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi.
Kepemimpinan
dipahami dalam dua pengertian yaitu sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan
mempengaruhi orang. Kepemimpina hanyalah sebuah alat, sarana atau proses untuk
membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara suka rela/ suka cita.
Kepemimpinan
adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada
hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Tiga implikasi penting yang
terkandung dalam hal ini yaitu: (1) kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik
itu bawahan maupun pengikut, (2) kepemimpinan melibatkan pendistribusian
kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, (3) adanya
kemampuan untuk menggunakan berbagai bentuk kekuasaan yang berbeda-beda untuk
mempengaruhi tingkah laku pengikutnya dengan berbagai cara.
Dari
berbagai pengertian di atas dapat saya simpulkan bahwa kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi, mengarahkan, atau memberi contoh kepada pengikutnya untuk
mencapai tujuan organisasi yang diharapkan.
2. Teori-teori Kepemimpinan
a. Teori Sifat, teori yang berusaha
untuk mengidentifikasikan karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang
dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori ini menekankan pada atribut-atribut
pribadi dari para pemimpin. Teori ini menyatakan bahwa keberhasilan manajerial
disebabkan karena memiliki kemampuan-kemampuan luar biasa dari seorang
pemimpin.
·
Intelegensia.
Ralph Stogdill menemukan bahwa para pemimpin lebih pintar dari pengikut-pengikutnya.
·
Kepribadian.
Beberapa hasil penelitian menyiratkan bahwa sifat kepribadian seperti
kesiagaan, keaslian, integritas pribadi, dan percaya diri diasosiasikan dengan
kepemimpinan yang efektif.
·
Karakteristik
Fisik. Studi mengenai hubungan antara kepemimpinan yang efektif dan
karakteristik fisik seperti usia, tinggi badan, berat badan, dan penampilan
memberikan hasil-hasil yang bertolak belakang.
b. Teori Kepribadian Perilaku
Di
akhir tahun 1940-an para peneliti mulai mengeksplorasi pemikiran bahwa
bagaimana perilaku seseorang dapat menentukan keefektifan kepemimpinan
seseorang. Dan mereka menemukan sifat-sifat, mereka meneliti pengaruhnya pada
prestasi dan kepuasan dari pengikut-pengikutnya.
·
Pemimpin yang
job-centered
Pemimpin yang
berorientasi pada tugas menerapkan pengawasan ketat sehingga bawahan melakukan
tugasnya dengan menggunakan prosedur yang telah ditentukan.
·
Pemimpin yang
berpusat pada bawahan
Mendelegasikan
pengambilan keputusan pada bawahan dan membantu pengikutnya dalam memuaskan kebutuhannya
dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang suportif.
·
Membentuk
struktur
Melibatkan perilaku
dimana pemimpin mengorganisasikan dan mendefinisikan hubungan-hubungan di dalam
kelompok, cenderung membangun pola dan saluran komunikasi yang jelas, dan
menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas yang benar.
·
Konsiderasi
Melibatkan perilaku
yang menunjukan persahabatan, saling percaya, menghargai, kehangatan, dan
komunikasi antara pemimpin dan pengikutnya.
c. Teori Kepemimpinan Situasional
Suatu
pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin memahami
perilakunya, sifat-sifat bawahannya, dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya
kepemimpinan tertentu.
·
Model
kepemimpinan kontingensi
Model
ini dikembangkan oleh Fiedler, model kontingensi dari efektivitas kepemimpinan
memiliki dalil bahwa prestasi kelompok tergantung pada interaksi antara gaya
kepemimpinan dan situasi yang mendukung.
·
Model
partisipasi pemimpin oleh Vroom dan Yetton
Suatu
teori kepemimpinan yang memberikan seperangkat aturan untuk menentukan ragam
dan banyaknya pengambilan keputusan partisipatif dalam situasi-situasi yang
berlainan
Dalam teori
kepemimpinan, Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Di antara
berbagai teori mengenai lahirnya pemimpin, paling tidak, ada tiga di antaranya
yang menonjol yaitu sebagai berikut :
a.
Teori
Genetis
Inti dari
teori ini tersimpul dalam mengadakan “leaders are born and not made“. bahwa
penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin ia telah dilahirkan dengan
bakat pemimpin. Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu
waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir
telah menetapkan ia menjadi pemimpin.
b.
Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa
“leaders are born and not made”, make penganut-penganut sosial mengatakan
sebaliknya yaitu : “Leaders are made and not born“. Penganut-penganut teori ini
berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi
pendidikan dan kesempatan untuk itu.
c.
Teori
Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan
dari kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut-penganut teori ini
berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada
waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat itu kemudian
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang
memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah
dimilikinya itu.
Teori ini menggabungkan segi-segi
positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat dikatakan teori
yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian penyelidikan
yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara
pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang
baik.
3.
Fungsi
Kepemimpinan dalam Organisasi
Fungsi kepemimpinan berhubungan
langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok/ organisasi
masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan
bukan di luar situasi itu.
Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi seperti:
a)
Dimensi yang berkenaan dengan
tingkat kemampuan mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas
pemimpin.
b)
Dimensi yang berkenaan dengan
tingkat dukungan (support) atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin
dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok/ organisasi.
Secara
operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
a.
Fungsi
instruktif
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin
sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana,
dan di mana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara
efektif.
b.
Fungsi
konsultatif
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap
pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan
pertimbangan, yang mengharuskanya berkonsultasi dengan orang-orang yang
dipimpinya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam
menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada
orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan
sedang dalam pelaksanaan.
c.
Fungsi
partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha
mengaktifkan orang-orang yang dipimpinya, baik dalam keikutsertaan mengambil
keputusan maupun dalam melaksanakanya.
d.
Fungsi
delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan
wewenang membuat/ menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa
persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan.
e.
Fungsi
pengendalian
Fungsi pengendalain bermaksud bahwa kepemimpinan yang
sukses/ efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam
koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama
secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan
bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
IV.
KESIMPULAN
kepemimpinan
yaitu merupakan suatu proses mempengaruhi, mengarahkan, atau memberi contoh
kepada pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. Pemimpin
dalam kepemimpinan dibagi atas dua bagian yaitu pemimpin formal, pemimpin yang
secara resmi dipilih oleh suatu organisasi berdasarkan keputusan secara resmi
untuk menempati suatu jabatan. Dan pemimpin informal yaitu orang yang tidak
mendapatkan pengangkatan formal sebagai pemimpin.
Dalam
kepemimpinan ada beberapa teori di dalamnya, antara lain teori sifat, teori
kepribadian perilaku, teori kepemimpinan situasional, teori genetis, teori
sosial, dan teori ekologis. Selain teori, ada fungsi dari kepemimpinan dalam
organisasi yang meliputi;
a. Fungsi instruktif
b.
Fungsi
konsultatif
c.
Fungsi
partisipasi
d.
Fungsi
delegasi
e.
Fungsi
pengendalian
DAFTAR PUSTAKA
Munandar, Ashar Sunyoto.Psikologi Industri dan
Organisasi.Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).2008.
Kartono, Kartini.Pemimpin dan Kepemimpinan apakah
pemimpin Abnormal itu?.Jakarta: Raja Grafindo Persada.1994.
Rivai, Veithzal.Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi.Jakarta: Rajawali Pers.2003.